A. Metode Penelitian
Secara umum, metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu Kuantitatif dan Kualitatif. Metode penelitian kuantiatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel. Sampel ditentukan secara random, sedangkan data dikumpulkan menggunakan instrumen dan dianalisis untuk membuktikan hipotesisnya. Hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasinya. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (tidak diperlakukan), peneliti sebagai instrumen kunci. Sampel ditetapkan secara purposive. Pengumpulan data dilaksanakan secara trianggulasi dan dianalisis secara induktif/kualitatif. Hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Generalisasi pada penelitian kualitatif disebut transferability.
Berdasarkan karekteristik masalahnya, metode penelitian dapat dikategorikan menjadi sembilan, yaitu;
1. Historical
Tujuannya untuk merekonstruksi sesuatu secara tepat serta mempertahankan hipotesis yang sudah ada.
2. Deskriptif
Mendeskripsikan secara sistematis suatu situasi atau kondisi yang diinginkan secara tepat dan faktual
3. Pengembangan
Mencari atau meneliti suatu model dan pertumbuhan atau perubahannya dalam fungsi waktu
4. Studi Kasus
Meneliti secara intensif suatu latar belakang kejadian, kejadian itu sendiri, dan interaksi lingkungan dalam unit individu, kelompok, lembaga, dan komunitas.
5. Korelasi
Menyelidiki keluasan hubungan antara variabel satu dengan lainnya berdasarkan koefisien korelasinya.
6. Causal-comparative (ex post facto)
Menyelidiki kemungkinan hubungan antara sebab akibat , melalui observasi beberapa kondisi yang sudah ada sekarang serta kondisi di masa lalu sebagai faktor penyebabnya
7. True experimental
Menyelidiki hubungan sebab akibat dari suatu percobaan terhadap kelompok lain yang diperlakukan, dengan membandingkan hasilnya terhadap kelompok yang tidak diperlakukan.
8. Quasi experimental
Mendekati kondisi true experimental tanpa memperhatikan variabel kontrol dan atau manipulasi variabel yang relevan. Peneliti harus mengetahui dan melakukan kompromi terhadap internal dan eksternal validitas dari desain penelitiannya
9. Action
Mengembangkan suatu keterampilan baru atau pendekatan baru dalam memecahkan suatu masalah yang diterapkan secara langsung pada kelompok kelas pembelajaran atau kelompok lainnya
B. Masalah Penelitian
Masalah penelitian merupakan bagian penting yang menunjukkan mengapa penelitian ini diperlukan. Masalah penelitian dapat ditentukan berdasarkan kesenjangan (gap) antara kondisi yang nyata ada di lapangan dengan kondisi ideal atau seharusnya. Rumusan masalah perlu ditentukan setelah melihat masalah yang ada. Rumusan masalah akan menunjukkan bahwa penelitiannya fokus pada masalah yang sebenarnya.
Masalah pada penelitian kuantitaif sudah jelas, spesifik dan tidak berubah (tetap), sedangkan pada penelitian kualitatif masalahnya masing remang-remang (tidak tetap) dan bersifat sementara, sehingga dapat berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
C. Variabel dan Paradigma / Desain Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, hasilnya berupa informasi yang menjadi dasar dari kesimpulan penelitiannya. Beberapa jenis variabel penelitian adalah ;
1. Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu perubahan atau memunculkan variabel dependen.
2. Variabel dependen atau variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari keberadaan variabel bebas.
3. Variabel moderator, merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan dependen.
4. Variabel intervening, merupakan variabel secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independent dan dependen menjadi hubungan tidak langsung
5. Variabel kontrol, merupakan variabel yang dikendalikan agar tetap konstan sehingga hubungan variabel dependen dan independen tidak dipengaruhi oleh faktor luar.
Variabel yang tampak dalam penelitian perlu dikemas dalam bentuk paradigma atau desain penelitian. Paradigma penelitian akan menunjukkan alur hubungan antar variabel yang diteliti dan jumlah masalah yang harus dipecahkan.
- Paradigma sederhana, paradigma ini terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen. Rumusan masalahnya terdiri dari dua deskriptif dan satu asosiatif
- Paradigma sederhana berurutan, paradigma ini terdiri atas lebih dari satu variabel, akan tetapi hubungannya masih sederhana. Rumusan masalahnya sesuai dengan paradigma sederhana
- Paradigma ganda dengan dua variabel dependen, rumusan masalahnya tiga deskriptif dan empat masalah asosiatif
D. Landasan Teori
Landasan teori diperlukan sebagai pendukung untuk memecahkan masalah penelitian. Teori merupakan konsep, definisi, dan proposisi yang digunakan untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui hubungan antar variabel diperoleh informasi yang dapat menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena. Landasan teori dibuat melalui review berbagai sumber informasi, tiga pertanyaan sebagai dasar membentuk teori adalah ;
Dimana informasi tersebut ditemukan ?
Apa yang kita kerjakan dari informasi yang sudah ditemukan ?
Apa yang dapat dibuat dengan informasi tersebut ?
Menjawab pertanyaan pertama, informasi diperoleh dari berbagai sumber, buku, internet, microfilm dan sumber yang lain. Pertanyaan kedua mengharuskan kita memilih, merangkum isi informasi yang relevan dengan masalah penelitiannya. Pada pertanyaan ketiga, diharuskan membuat jastifikasi informasi yang telah dirangkum melalui berbagai hasil penelitian yang relevan dan dapat menjawab permasalahan penelitiannya.
Setelah menemukan berbagai teori yang mendukung pemecahan masalah, selanjutnya peneliti membuat kerangka berpikir atas dasar kajian teori yang telah ditentukan. Kerangka berpikir adalah konsep yang diutarakan dengan bahasanya sendiri berupa hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang muncul dari permasalahan penelitian, serta pertautan antar variabel. Hasil dari kerangka berpikir merupakan hipotesis dari penelitian bervariabel dua atau lebih. Bila variabelnya tunggal atau lebih tetapi bersifat mandiri, diperlukan deskripsi dan penentuan besaran masing-masing variabelnya.
E. Sampel
Sampel penelitian adalah bagian dari suatu populasi yang mempunyai karakteristik tertentu. Melalui sampel, peneliti bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitiannya pada populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang berupa obyek atau subyek (orang maupun benda alam lainnya) yang berkaitannya dengan jumlah dan karakteristiknya.
Pengambilan sampel terdiri atas dua cara sesuai tujuan penelitiannya, yaitu probability dan non probability . Pada probability, ada dua teknik yang digunakan, yaitu random selection dan random assignment. Sedangkan pada non probability ada beberapa teknik, antara lain sistematis, kuota, dan purposive.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitan digunakan untuk mengumpullkan data dan mengukur nilai variabel. Jumlah variabel yang terlibat dalam suatu peneliian menunjukkan jumlah instrumennya. Skala pengukuran yang digunakan pada suatu instrumen sangat tergantung pada desain penelitiannya. Beberapa skala pengukuran instrumen adalah, skala Likert, Gutman, rating scale, dan semantic deferential.
Instrumen penelitian dibuat berdasarkan hasil kerangka berpikir yang tertuang dalam bentuk kisi-kisi instrumen penelitian. Sebelum membuat kisi-kisi, terlebih dahulu harus dibuat definisi operasional setiap variabel sehingga memudahkan pengukurannya. Di dalam kisi-kisi terlihat variabel, indikator dan sub indikator bila diperlukan, serta jumlah pertanyaan. Jumlah pertanyaan dalam setiap instrumen harus disesuaikan dengan mempertimbangkan karakteristik sampelnya serta tujuan penelitiannya.
Instrumen penelitian belum dapat digunakan apabila belum diketahui validitas dan reabilitasnya. Validitas instrumen artinya instrumen dapat digunakan mengukur data dengan valid atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reabilitas instrumen menunjukkan kepastian hasil yang sama meskipun sudah digunakan berulang kali.
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data penelitian ditentukan berdasarkan kebutuhan informasi serta tujuan penelitiannya. Bila dikaitkan dengan sumber datanya, maka akan diperoleh data berdasarkan sumber data primer (langsung memberikan data) dan sekunder (tidak langsung). Teknik yang digunakan adalah interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Analisis data dimulai dengan mengelompokkan data berdasarkan variabelnya, tabulasi data, sajian data setiap variabel. Selanjutnya dilaksanakan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesisnya. Tenik analisis yang digunakan untuk penelitian kuantitatif adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Hasil analisis data hanya berbentuk angka-angka yang tidak dapat dimengerti kegunaannya apabila peneliti tidak terampil memaknai hasil analisisnya. Pemaknaan atau telaah hasil analisis data menjadi dasar untuk membahas hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalahnya. Jawaban rumusan masalah tersebut dapat dijadikan informasi sebagai hasil temuan atau kesimpulan dari penelitiannya.
H. Penutup
Penggunaan metode penelitian yang benar akan memudahkan proses penelitiannya. Proses penelitian akan berlangsung dengan baik apabila peneliti memahami dan terampil melaksanakan kegiatan persiapan, pelaksanaan, serta pelaporan hasil penelitiannya.
PUSTAKA
Borg R Walter, 1989, Educational Research, New York: Longman
Isac Stephen, 1984, Handbookn in Research and Evaluation, San Diego: Edit Publisher
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Wiersma William, 1994, Research Methods in Education, Boston: Allyn Bacon Inc
Sugeng Rawuh
Selamat datang di sarana belajar yang ala kadarnya ini. semoga bisa menjadi media pembelajaran kita untuk terus belajar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran dan pendidikan matematika.
knowledge is a power
information is liberating
education is the premise of progress, in every society, in every family
knowledge is a power
information is liberating
education is the premise of progress, in every society, in every family
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar